Asma Allah

Friday, July 2, 2010

Tabarruj Dan Ikhtilath

Tabarruj Dan Ikhtilath
Oleh: Asfuri Bahri,


Islam adalah agama yang mengatur hidup dan kehidupan manusia.
Ajaran-ajarannya menjadi acuan bagi siapa saja, pribadi,keluarga, masyarakat, dan bangsa untuk meniti kehidupan yang lebihbaik dan harmonis dalam ridha sang pencipta. Rambu-rambunya diletakkanuntuk dijadikan pedoman perjalanan hidup untuk selamat sampai tujuan.Jika ada rambu yang dilanggar, maka akibat buruk akan menimpa pelanggar itu dan bahkan sering menimpa orang lain juga. Lihatlah,sebuah kecelakaan di jalan raya, korbannya tidak hanya pelakupelanggaran, namun menimpa pengguna jalan yang lain.Di antara persoalan besar yang dihadapi oleh manusia adalah yangberkaitan dengan wanita. Persoalan ini adalah persoalan Bani Israeldan persoalan umat ini. Rasulullah telah mengisyaratkan masalah ini,مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ“Aku tidak tinggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-lakiselain (fitnah) wanita.” (H.R. Bukhari dan Muslim)Harta paling berharga yang dimiliki wanita adalah rasa malu dan hargadiri. Jika wanita melepaskan pakaian malunya dan tidak lagi menjagaharga diri serta kewanitaannya, dampaknya akan menimpa keluarga danmasyarakat. Maka selayaknya keluarga dan masyarakat juga turut dalammenjaga nilai-nilai ini pada diri wanita-wanitanya. Jika wanita tidaklagi mengenakan hijab sebagaimana yang telah ditentukan Islam,ditambah dengan pelanggaran batas hubungan antar laki-laki dan wanita,maka kerusakan akan terjadi. Hal ini karena syahwat manusia adalahsesuatu yang berbahaya jika tidak dikendalikan.Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah saw. bersabda,إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِيصُورَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً فَلْيَأْتِأَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ“Wanita itu dari depan nampak seperti bentuk setan dan dari belakangnampak seperti bentuk setan. Kalau salah seorang di antara kalianmelihat wanita hendaklah mendatangi istrinya. Karena hal itu akanmeredakan apa yang di dalam dirinya.”Pengertian Tabarruj dan IkhtilathMenurut bahasa, tabarruj adalah wanita yang memamerkan keindahan danperhiasannya kepada laki-laki (Ibnu Manzhur di Lisanul Arab).Tabarrajatil mar’ah artinya wanita yang menampakkan kecantikannya,lehernya, dan wajahnya. Ada yang mengatakan, maksudnya adalah wanitayang menampakkan perhiasannya, wajahnya, kecantikannya kepadalaki-laki dengan maksud untuk membangkitkan nafsu syahwatnya.Menurut syariah, tabarruj adalah setiap perhiasan atau kecantikan yangditujukan wanita kepada mata-mata orang yang bukan muhrim. Termasukorang yang mengenakan cadar, di mana seorang wanita membungkuswajahnya, apabila warna-warnanya mencolok dan ditujukan agar dinikmatiorang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyah terdahulu. Seperti yangdisinyalir ayat,“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias danbertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dandirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, haiahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al-Ahzab: 33)Allah melarang para wanita untuk tabarruj setelah memerintahkan merekamenetap di rumah. Tetapi apabila ada keperluan yang mengharuskanmereka keluar rumah, hendaknya tidak keluar sembari mempertontonkankeindahan dan kecantikannya kepada laki-laki asing yang bukanmuhrimnya. Allah juga melarang mereka melakukan tabrruj sepertitabarrujnya orang-orang jahiliyah terdahulu. Apa maksud tabarrujjahiliyah terdahulu itu?Mujahid berkata, “Wanita dahulu keluar dan berada di antara paralaki-laki. Inilah maksud dari tabarruj jahiliyah terdahulu.”Qatadah berkata, “Wanita dahulu kalau berjalan berlenggak-lenggokgenit. Allah melarang hal ini.”Muqatil bin Hayyan berkata, “Maksud tabarruj adalah wanita yangmenanggalkan kerudungnya lalu nampaklah kalung dan lehernya. Inilahtabarruj terdahulu di mana Allah melarang wanita-wanita beriman untukmelakukannya.”رَوَى اِبْنُ أَبِي نَجِيْحٍ عَن مُجَاهِد وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَالْجَاهِلِيَّةِ الأُوْلَى قَالَ كَانَتِ الْمَرْأَةُ تَتَمَشَّى بَيْنَأَيْدِي الْقَوْمِ فَذَلِكَ تَبَرُّجُ الْجَاهِلِيَّةِIbnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, “Janganlah kamu berhias danbertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” Dia(Mujahid) berkata, “Wanita dahulu berjalan-jalan di hadapan kaum(laki-laki). Itulah tabarruj Jahiliyah.”Ada yang mengatakan, yang dimaksud jahiliyah pertama adalah jahiliyahsebelum Islam, sedangkan jahiliyah kedua adalah umat Islam yangmelakukan perbuatan jahiliyah pertama.Sedangkan pengertian ikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya duahal atau lebih. Ikhtilath dalam pengertian syar’i maksudnyabercampur-baurnya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim di sebuahmomen dan forum yang tidak dibenarkan oleh Islam.Imam Abu Daud meriwayatkan,عَنْ حَمْزَةَ بْنِ أَبِي أُسَيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُسَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُوَهُوَ خَارِجٌ مِنْ الْمَسْجِدِ فَاخْتَلَطَ الرِّجَالُ مَعَ النِّسَاءِفِي الطَّرِيقِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ لِلنِّسَاءِ اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْتَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَّاتِ الطَّرِيقِ فَكَانَتْالْمَرْأَةُ تَلْتَصِقُ بِالْجِدَارِ حَتَّى إِنَّ ثَوْبَهَالَيَتَعَلَّقُ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوقِهَا بِهِHamzah bin Abi Usaid Al-Anshari bahwa ia mendengar Rasulullah sawkeluar rumah dari masjid. Tiba-tiba orang laki-laki dan wanitaberkumpul di jalanan. Rasulullah saw berkata kepada para wanita itu,“Agar wanita di belakang saja, kalian tidak boleh berada ditengah-tengah jalan (ketika ada laki-laki) dan hendaknya kalian dipinggiran jalan.” Serta merta ada wanita yang merapat ke dinding(rumah) sampai-sampai pakaiannya tersangkut ke dinding itu karenaterlalu nempel.” (Abu Daud).Al-Qur’an memberikan arahan kepada wanita bagaimana seharusnya merekabersikap, bersuara dan bergaul dengan lawan jenisnya. Allah berfirman,“Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yanglain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicarasehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya danucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab: 32)Sekarang ini pemandangan wanita tabarruj menjadi biasa, termasuk dinegeri-negeri muslim. Dunia entertainmen memiliki peran besar dalammensosialisasikan budaya tabarruj. Ikhtilath juga tidak bisadipisahkan dari budaya mereka. Seorang pemuda akan dipandang aneh jikatidak memiliki teman-teman wanita. Lebih jauh, pergaulan bebas semakinmembudaya.Tabarruj dan Ikhtilah adalah konspirasi musuh-musuh IslamTabarruj dan ikhtilath merupakan tradisi Yahudi, ini nampak dalamProtokoler mereka, wajib bagi mereka untuk menundukkan semua bangsadengan cara memerangi akhlak dan memporak-porandakan nilai-nilaikeluarga dengan berbagai sarana yang ada. Lalu mereka menemukan bahwasarana yang paling efektif untuk menyerang basis keluarga adalahdengan cara merangsang mereka melakukan kejahatan dan merangsang nafsusyahwat. Racun ini lalu mereka sebarkan melalui berbagai media, film,koran, majalah, cerita, dan lain-lain.Kita sekarang hidup di zaman banyak dan beragam fitnah dan godaan,karena interaksi kita dengan dunia luar, misal melalui media masaaudio maupun visual. Wanita dibiarkan berkeliaran ke mana saja tanpabatas dan bergaul dengan siapa saja serta dengan dandanan modelzamannya, membuka aurat, dengan kosmetik dan parfum yang menarikperhatian. Acap kali kita menyaksikan, bahkan seorang gadis beliakeluar dari rumahnya tanpa didampingi oleh muhrimnya, bertemu dengansiapa saja tanpa pantauan kedua orang tuanya. Wanita berbicara melaluitelepon hingga berjam-jam tanpa diketahui oleh walinya. Di waktu siangmaupun malam tidak jarang dijumpai wanita berada di luar rumah, bukanuntuk suatu kepentingan belanja atau urusan keluarganya, semata-matauntuk mencari sensasi. Kemudian ia bergabung dalam kerumunan laki-lakidan perempuan. Hampir bisa dipastikan bahwa tujuan keluar rumah adalahsengaja menyebarkan fitnah dan menggoda mata laki-laki. Sementaraorang tuanya, kakak dan adiknya tenang berada di rumah.Bahaya Tabarruj dan IkhtilathBerikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan bahaya tabarruj danikhtilah bagi, diri, keluarga, dan masyarakat.1. Tabarruj dan ikhtilath adalah maksiat kepada Allah dan Rasul-NyaDan barangsiapa bermaksiat kepada Allah akan merasakan akibatnya. Samasekali tidak akan membahayakan Allah. Rasulullah saw. bersabda,كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، فَقَالُوْا:يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَالْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى“Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau.” Mereka(sahabat) bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah yang tidak mau?” Beliaubersabda, “Barangsiapa taat kepadaku akan masuk surga dan barangsiapabermaksiat kepadaku ia orang yang tidak mau.” (H.R. Bukhari)2. Tabarruj dan ikhtilath termasuk dosa besarKarena kedua hal ini merupakan sarana paling kuat terhadap perbuatanzina. Di riwayat yang shahih dari Ahmad diceritakan bahwa Umaimahbinti Raqiqah datang kepada Rasulullah saw. Untuk berbaiat kepadabeliau dalam membela Islam. Beliau bersabda,أُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ لاَ تُشْرِكِي بِاللهِ شَيْئًا، وَلاَ تُسْرِقِي،وَلاَ تَزْنِي، وَلاَ تَقْتُلِي وَلَدَكِ وَلاَ تَأْتِي بِبُهْتَانٍتَفْتَرِيْنَهُ بَيْنَ يَدَيْكَ وَرِجْلَيْكِ وَلاَ تَنُوْحِي وَلاَتَتَبَرَّجِي تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُوْلَى“Aku membaiatmu agar kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu,tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anakmu, tidak melakukankebohongan dari hadapanmu (karena perbuatan lisan dan kemaluan), tidakmeratapi (orang mati), dan tidak tabarruj dengan tabarruj jahiliyahpertama.” (H.R. Bukhari)Lihatlah bagaimana Rasulullah saw. mengaitkan antara tabarruj dandosa-dosa besar seperti syirik, mencuri, dan berzina.3. Tabarruj dan Ikhtilath mendatangkan laknatDi Mustadrak Al-Hakim dan di Musnad Imam Ahmad dari Abdullah bin UmarRasulullah saw bersabda,يَقُولُ سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي رِجَالٌ يَرْكَبُونَ عَلَىالسُّرُوجِ كَأَشْبَاهِ الرِّجَالِ يَنْزِلُونَ عَلَى أَبْوَابِالْمَسْجِدِ نِسَاؤُهُمْ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ عَلَى رُءُوسِهِمْكَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْعِجَافِ الْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّمَلْعُونَاتٌ لَوْ كَانَتْ وَرَاءَكُمْ أُمَّةٌ مِنْ الْأُمَمِلَخَدَمْنَ نِسَاؤُكُمْ نِسَاءَهُمْ كَمَا يَخْدِمْنَكُمْ نِسَاءُالْأُمَمِ قَبْلَكُمْ“Akan datang di akhir umatku nanti laki-laki yang naik pelana (mewah)layaknya laki-laki yang turun ke pintu-pintu masjid, wanita-wanitamereka mengenakan pakaian namun telanjang, di kepala mereka sepertipunuk unta kurus. Kutuklah wanita-wanita itu karena sesungguhnyamereka itu terkutuk. Jika setelah kalian ada kaum, tentu wanita-wanitakalian akan melayani wanita-wanita mereka sebagaimana wanita-wanitakaum terdahulu melayani kalian.”4. Tabarruj temasuk sifat penghuni nerakaAbu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda,صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌكَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌعَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِالْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّرِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku lihat sekarang ini.Satu kaum yang bersama mereka cambuk-cambuk seperti ekor sapi yangdipakai untuk memukul orang. Wanita-wanita mereka berpakaian namuntelanjang, bergaya pundak mereka dan berpaling dari kebenaran. Kepalamereka seperti punuk unta kurus, mereka tidak masuk surga dan tidakmencium baunya. Padahal baunya tercium dari jarak perjalanan sekiandan sekian.” (H.R. Muslim)5. Tabarruj adalah Kemunafikan yang akan Mendatangkan Kegelapan di hari KiamatAl-Baihaqi meriwayatkan sabda Rasulullah saw. dengan sanad shahih,خَيْرُ نِسَائِكُمْ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْمُوَاتِيَةُالْمُوَاسِيَةُ إِذَا اتَّقَيْنَ اللهَ وَشَرُّ نِسَائِكُمْاَلْمُتَبَرِّجَاتُ الْمُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ الْمُنَافِقَاتُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّة َمِنْهُنَّ إِلاَّ مِثْلَ الْغُرَابِ الأَعْصَمِ“Sebaik-baik wanita kalian adalah yang penyayang, yang banyakmelahirkan, yang cocok (dengan suaminya) jika mereka bertakwa kepadaAllah. Dan seburuk-buruk wanita adalah yang tabarruj dan sombong.Mereka itulah orang-orang munafik. Tidak akan masuk surga salahseorang di antara mereka kecuali seperti gagak putih.” (Baihaqi).6. Tabarruj dan ikhtilath menodai kehormatan keluarga dan masyarakatDiriwayatkan dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda,ثَلاَثَةٌ لاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ رَجُلٌ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ وَعَصَىإِمَامَهُ وَمَاتَ عَاصِيًا وَأَمَةٌ أَوْ عَبْدٌ أَبَقَ فَمَاتَوَامْرَأَةٌ غَابَ عَنْهَا زَوْجُهَا قَدْ كَفَاهَا مُؤْنَةَ الدُّنْيَافَتَبَرَّجَتْ بَعْدَهُ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ“Ada tiga orang yang, kamu jangan bertanya kepada mereka: seseorangyang keluar dari jamaah dan durhaka kepada imamnya lalu mati dalamkeadaan bermaksiat, seorang budak perempuan dan laki-laki yang berlari(dari tuannya) kemudian ia mati, dan seorang wanita ditinggal keluaroleh suaminya dan telah dicukupi kebutuhan dunianya lalu iabertabarruj setelah itu. Maka jangan bertanya kepada mereka.” (H.R.Ahmad)7. Tabarruj adalah sunnah IblisJika menutup aurat dan berhijab serta menjaga diri dan kehormatanadalah sunnah Nabi saw. Maka tabarruj dan ikhtilath adalah sunnahIblis, di mana sasaran godaan pertama terhadap manusia adalah agarauratnya terbuka. Allah mewanti-wanti hal ini kepada kita agar kitatidak terfitnah oleh tipu daya Iblis. Allah berfirman,“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitansebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, iamenanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepadakeduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihatkamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.Sesungguhnya kami telah menjadikan syetan-syetan itu pemimpin-pemimpinbagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-A’raf: 27).8. Tabarruj dan Ikhtilath adalah Permulaan ZinaSetiap kali penyimpangan terjadi akan melahirkan penyimpangan lainyang lebih besar. Ketika wanita tidak menutup auratnya dan tidakmenjaga kehormatannya dengan bercampur bersama laki-laki yang bukanmuhrimnya, terlebih dengan dandanan yang menyebar fitnah, rasa malusudah sirna dan ghirah laki-laki mulai tiada, maka hal-hal harammenjadi mudah dilakukan bahkan dosa-dosa besar menjadi hal yang biasadan wajar. Termasuk di antaranya zina. Di tengah masyarakat kitasekarang terjadi perbedaan persepsi tentang zina. Bahkan tidak adaundang-undang yang menjadikan zina sebagai kejahatan kecuali iaterkait dengan hak-hak asasi manusia.9. Tabarruj dan Ikhtilath mengundang Siksaan AllahDi hadits riwayat Ibnu Majah Rasulullah saw bersabda,لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَاإِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْمَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا“Tidaklah nampak kebejatan di antara kaum Luth sampai merekaterang-terangan (melakukannya) kecuali setelah itu tersebarlahpenyakit kolera dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada pendahulumereka.” (Ibnu Majah).Secara umum, kemaksiatan kerap kali menjadi penyebab terjadinyaberbagai musibah. Seperti yang Allah sinyalir dalam Al-Qur’an,“Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkankepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaatiAllah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, makasudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami),kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Al-Isra’: 16)Tentu saja yang akan terkena dampaknya tidak hanya pelaku kemaksiatan,kaum mutabarrijat dan mereka tidak ada hijab dalam hubungan antarlawan jenis. Semua orang yang ada di sebuah komunitas akan terkenadampaknya. Maka kewajiban bagi semuanya adalah mencegah terjadinyaberbagai kemaksiatan dan kemungkaran sebisa mungkin. Para ulama danpemimpin menjadi penanggung jawab utama sebelum yang lain dalammenegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.Abu Bakar As-Shidiq meriwayatkan bahwa ia mendengar sabda Rasulullah saw,إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوْهُ أَوْشَكَأَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ“Jika manusia melihat kemungkaran lalu tidak merubahnya, hampir Allahmeratakan siksanya kepada mereka semua.” (Diriwayatkan Empat Imam dandinilai shahih oleh Ibnu Hibban)

http://www.dakwatuna.com/2007/tabarruj-dan-ikhtilath/

No comments: